Alasan Pentingnya Komunitas
Halo dangsanak.
Kali ini badangsanak bakal ngebahas sedikit soal komunitas. Udah tau apa itu komunitas kan, ya? Komunitas adalah kumpulan orang (bukan patung) yang memiliki minat atau hobi yang sama. Contohnya tuh kayak bubuhan (kumpulan orang) komunitas jomblo yang isinya para jomblo akut, atau komunitas LDR yang isinya para pencinta tanpa batasan jarak (katanya). Oke, dua contoh di atas ada di Pena Blogger Banua, komunitas yang mengelola web badangsanak ini. Fix.
Udahan ngomong soal mereka.
Tiap kota pasti punya banyak komunitas yang bermunculan, tak terkecuali di Banjarmasin, kota seribu komunitas (eh, maksudnya kota seribu sungai). Mulai dari komunitas yang udah “mapan” sampai komunitas yang muncul tiba-tiba, terus ngilangnya juga tiba-tiba. Itu itu, macam komunitas yang sering nangkring kayak jemuran di jalan-jalan. Ups, lagi-lagi sengaja keceplosan.
Jadi, buat apa sih eksistensi sebuah komunitas?
Komunitas pada dasarnya dimaksudkan menjadi wadah untuk menjembatani unsur-unsur kesamaan minat dan pola pikir yang memungkinkan terjadinya sinergi dan arus penyampaian aspirasi dan inspirasi. Aduh bahasanya.
Gampangnya gini, komunitas terbentuk karena adanya kemauan kita untuk berinteraksi dengan orang yang memiliki kesamaan minat. Misalkan kalian adalah jomblo akut yang sedang mencari teman sependeritaan, carilah jomblo akut lainnya yang bisa jadi lebih ngenes daripada kalian. Biar kalian bisa berbagi penderitaan, curhat-curhatan, jalan bareng terus jadian. *Ini apa coba?
Kayaknya gak seru aja kalo kita punya hobi tapi gak punya tempat buat berbagi atau bertanya tentang hobi. Lebih seru ‘kan kalau kita bisa ngumpul bareng, ngomongin hobi dan akhirnya mendapat pengetahuan baru soal hobi kita sendiri.
Jadi, masih nanya apa gunanya komunitas? Ini nih beberapa alasan pentingnya komunitas, dangsanak.
1. Bisa berinteraksi dengan orang yang memiliki kesamaan hobi

Komunikasi via flickr.com
Nemu orang dengan penderitaan, eh hobi sama pasti rame. Bisa ngomong soal hobi sepuasnya, ngomongnya nyambung dan tentunya gak bakal dicuekin. Entah bisa dibilang kebetulan, orang yang memiliki hobi yang sama kadang juga memiliki rasa keterikatan yang kuat. Ibaratnya ya, udah macam keluarga meski lahir dari ibu dan bapak yang berbeda.
Paling penting, kalian gak lagi bakal menerima pertanyaan, “itu apaan sih?” dari temen kalian pas ngomongin soal hobi. Kalian gak bakalan merasa seperti dari planet lain lagi. “Akhirnya, ada orang berasal dari planet yang sama denganku.” Eh.
2. Nambah ilmu

Nambah ilmu via flickr.com
Dalam komunitas juga terjadi transfer ilmu. Orang lain yang mempunyai pengalaman atau pengetahuan lebih banyak, suka berbagi di dalam komunitas jika dibandingkan berbagi secara umum. Mungkin dikarenakan adanya rasa percaya dan pengakuan yang lebih besar saat berada di dalam komunitas. Jadi gak perlu lagi harus kebingungan untuk mencari tempat bertanya. Karena, di dalam komunitas berkumpul orang-orang yang lebih hebat daripada kita.
3. Lebih terekspos mudah mendapatkan informasi

Jadi terekspos via flickr.com
Bergabung dengan komunitas berarti mengekspos keberadaan kita. Sebelum bergabung dengan komunitas, mungkin hanya segelintir orang yang mengetahui tentang diri kita. Namun ketika bergabung dengan komunitas, orang akan lebih mengetahui keberadaan kita karena adanya aliran informasi dalam komunitas yang akhirnya sampai keluar.
Komunitas juga berfungsi sebagai media terbaik bagi orang lain untuk menawarkan sesuatu, seperti kerjasama dan kompetisi atau lomba. Tentunya pihak ketiga bakal kerepotan saat mencari orang-orang tertentu secara individu. Mereka lebih memprioritaskan komunikasi dengan komunitas karena lebih efisien.
4. Belajar bermasyarakat

Komunitas berisi orang yang berbeda-beda via flickr.com
Komunitas bisa disebut sebuah masyakat kecil. Dalam sebuah komunitas terdapat beragam spesies orang dengan kebiasaan, sifat dan kepala yang berbeda (ya iyalah berbeda). Dengan bergabung dalam sebuah komunitas, kita dapat belajar bersosialisasi. Kita dapat mengenal pribadi seseorang dan cara menghadapinya. Kalo dalam komunitas ada tukang PHP, kita bisa belajar biar gak kena PHP atau malah ikut-ikutan PHP orang lain.
5. Siapa tau gak jomblo lagi

Biar gak jomblo lagi via flickr.com
Komunitas itu gak cuma diisi sama satu jenis gender. Siapa tau bagi yang jomblonya udah dalam tingkat mengenaskan bisa menemukan tulang rusuknya yang retak berceceran di dalam komunitas. Banyak kok contoh nyata orang yang tiba-tiba jadian dalam satu komunitas. Mau ditunjukkin contohnya? Hhi.
Nah setelah baca beberapa alasan pentingnya komunitas di atas, masih mikir berkali-kali buat gabung komunitas? Gak ada ruginya juga kali, malah banyak hal menguntungkan yang bisa didapat. Udah deh, gabung aja sama komunitas hobinya, biar gak kelamaan jomblo. *eh.
Kalau ada blogger di antara kalian yang baca postingan ini dan sampai sekarang belum punya komunitas, yuk gabung bersama kami di Pena Blogger Banua. Caranya kontak-kontak aja di grup Facebooknya Pena Blogger Banua. Adminnya cakep, eh salah. Adminnya respon kok sama pertanyaan-pertanyaan kalian. Yuk mari berkomunitas.
Incoming search terms:
- badangsanak com
- alasan berkomunitas
Beta Ahyani
Latest posts by Beta Ahyani (see all)
- Kata ganti orang dalam bahasa banjar - 26/03/2016
- Lagi-lagi padam - 12/03/2016
- Mengenal Alam Roh - 20/02/2016